Ya Rabb, Inilah pengakuanku.
Aku berzina, terang-terangan dalam penglihatanMU….
Ya Allah…. Dadaku berdetak.
Tangan dan tubuhku menggeletar.
Menantikan pengadilan di hadapanMU.
Akhirnya malaikat itu datang.
Membawa catatan amalanku di dunia.
Dibukanya layar….
Ditampilkan seluruh aktiviti duniaku.
Apa yang dilihat, sangat membuatkanku menyesal….
Ya Rabb, kenapa mulutku tidak dapat berbicara?
“Aku dulu selalu melihat wajah cantik wanita bukan muhrim!” Ku dengar mata berbicara lantang.
Lalu terlihat di layar, aku sedang menatap wajah-wajah mempesona teman chatting, teman facebook, dan semua teman wanitaku.
Malunya aku, Rabb…
“Aku dulu selalu mendengar kalimat mesra dari seorang wanita yang haram bagiku!” Kali ini telingaku bicara.
Ya, semasa di dunia aku hanya sibuk bergayut dengan kekasihku. Dia memanggil aku ‘sayang’, aku pun sama…
Rabb… Kenapa semua aktiviti aku penuh maksiat?
Kenapa kegiatanku hanya berkapel?
Kenapa hari-hariku hanya disibukkan dengan nafsu syahwat semata?
Layar itu masih memancarkan kegiatan harianku.
Yang paling sering muncul adalah wajah seorang wanita, yang sampai sekarang belum pernah aku temui.
Walaupun sehingga ajalku menjemput,
Aku sedang bergayut telefon dengan dia dan bersayang-sayangan dengannya.
wanita itu..
wajahnya sungguh menarik hatiku.
Dialah salah satu teman facebook, laman itu yang paling terkenal dan rancak digunakan…
Komunikasi di facebook, berlanjutan ke sms, lalu telefon.
Sekadar mengingatkan untuk sarapan dan makan. Setelah itu, semakin intim hubungan kami.
Tengah malam selalu menjadi waktu paling menyenangkan bagi kami. “Sayang, aku mencintaimu…”
Ya Tuhan.. Sia-siakah hariku?
Tiap detik aku menghabiskan waktuku hanya untuk menghubungi dia.
Tiap minit aku hanya memikirkannya.
Bahkan pada waktu menghadapMU… aku tak mengalunkan ayat-ayatMU, apalah lagi qiamullail..
Rabbi… Malam itu dia menghubungiku. Malam kematianku.
Seperti biasa, dia menanyakan khabarku, bertanya tentang kuliahku, bertanya tentang keluargaku.
Dan hal yang selalu kami lakukan…
Dia memanggilku ‘sayang’ dan akupun demikian….
Aku sungguh menaruh hati padanya. Aku pun mencintai dia, seorang wanita yang belum pernah aku temui.
Allah… Aku mengaku salah.
Aku berkapel dengannya, walaupun kami tak pernah bertemu.
Aku berzina! Lidahku berzina mengucap sayang padanya tanpa didasari ikatan pernikahan.
Telingaku berzina mendengarkan pujian sayang dan kalimat mesranya padaku. Mataku berzina melihat foto-fotonya. Hatiku berzina kerana selalu merindukannya.
Allah… Aku sudah menghadapMU, dalam su’ul khatimah.
Ku mohon, sedarkan wanita itu Ya Allah.
Jangan biarkan dia mati dalam keadaan seperti itu. Sedarkan dia ya Rabb…
Facebook, semuanya bermula. Allah, aku berzina. Seberapapun kecil pun, aku sudah berzina.
Mataku, telingaku, lidahku, hatiku…..
Menitis air mata ini. Andai aku dapat kembali ke dunia lagi….
No comments:
Post a Comment